Rabu, 20 April 2011

Jrx SID - Jangan Salah Artikan Makna Hari Kartini

Terkait status FB SID yang mendukung perayaan Hari Kartini sebagai kebangkitan wanita Indonesia melawan dominasi pria, ada komen menarik yg terus terang membuat saya heran akan betapa masih mundurnya kerangka berpikir sebagian generasi muda kita. Berikut perdebatannya:

BeKool Widhy:

Ga rela kalo WANITA mendominasi apa yg seharusnya jd tgas LAKI2. malu dong masak dipimpin WANITA!
Jrx Pernyataan anda kurang mendidik dan menyalahi kodrat

Jawaban Jrx:

Oya, memangnya menurut anda siapa yang membuat standar "kodrat" atau "moral" yg ada di masyarakat kita? Tuhan? Berpikir dulu sebelum teriak mas. Mungkin kamu belum sadar kalau 'standar kesepakatan moral' yg ada dalam masyarakat kita adalah buah pikir manusia yg lahir sejak dimulainya peradaban manusia. Dan karena jaman dulu -di era kekerasan- otot lebih dihormati daripada otak, maka kaum pria lah berkuasa dan memiliki hak untuk membuat standar 'moral' demi kepentingan kaumnya [pria] sendiri. Contohnya standar moral yg diciptakan utk melindungi kepentingan laki-laki: Wanita tidak boleh menjadi pemimpin, wanita harus tunduk kepada suami, perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi, laki-laki boleh menikahi lebih dari satu istri. Ada banyak lagi standar 'pembodohan' yg tercipta di jaman batu dan masih dipaksa diberlakukan di era yg seharusnya lebih mementingkan daya pikir ketimbang otot dan kekerasan ini. Namun sekarang apakah kamu masih hidup di jaman batu? Apakah anda lebih mementingan otot dibanding otak? Karena bagi saya, setiap manusia itu SETARA dimata Tuhan, entah dia pria atau wanita. Dan jika seorang perempuan memilili kemampuan berpikir yg lebih cerdas, apa salahnya dia memimpin? Kalau anda tidak mau dipimpin oleh wanita berarti anda masih memiliki cara berpikir tipikal manusia jaman batu yg mendewakan kebodohan. Saya malu ada Outsider yg berpikiran kolot seperti anda. Lebih baik berhenti menjadi Outsider. Anda masih terbelakang dan perlu banyak belajar.

Jrx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar